Senin, 01 April 2013

Curhat Bu Guru ^_*



Saat anak mulai merasa nyaman di dekat kita, saat anak mulai berani menggores dan menggambar sosok yang disayanginya, saat anak mulai merasa memiliki kita, saat anak mulai ngekor kemanapun kita pergi. Kebanggan seperti inilah yang bu guru rasakan pula. 

“Ini bu guru, aku gambar bu guru, aku tulis nama bu guru sudah tahu, aku belaajarnya sama bu guru saja,……….. (dst,)” Bangga, ingin menangis rasanya. Karena dari situ bu guru sadar anak-anak itu menyukai bu guru bahkan “menyayangi” dengan setulus hati. 

karya Izaaz B3
                                                                         
karya Fadlan A2 (bu guru merasa jadi m*nster)

karya Amiq B2 (dijewer mama katanya)
Apalagi anak-anak sering sekali mencuri cium (waah.. bahasanya xixixi) mencium pipi bu guru secara refleks. Karena di taman bermain kita para guru hanya boleh mencium anak pada saat-saat tertentu saja misal : saat anak naik tingkatan mengaji & membaca, saat sakit, saat milad (itupun jika sang anak memberitahu bahwa saat ini dia sedang milad). 

Kenapa seperti itu, jawabannya mudah “yups!!! Menghindari adanya kecemburuan sosial” ^_^

Tidak ada komentar: